ihdinish shirotol mustqim



Awan cerah terasa gelap, bak mendung yang menandakan hujan deras akan segera turun, begitulah ibarat hatiku, aku termakan oleh ilusiku sendiri, aku termakan angan harapanku sendiri, terkecewakan atas puing-puing harapanku sendiri, salahku memang…. Yaa, ini salahku, tak kan lagi ingin ku ulangi masa kelam ini, ketika secercah cahaya menyinari, ku anggap mendung gelap berhiaskan petir yang menakutkan,  Rabbi…. Aliran hangat melintasi lembutnya kulit wajahku, ampunku bermunajat padamu, atas salahnya harapan yang ku tinggikan, tak seharusnya hal ini kulakukan, akan kutinggalkan gelapnya hidup yang sempat terjalani ini, kan kulangkahkan kaki menuju sinaran cahaya itu, menakutkan sekali tempat ini, sangat.. bahkan sangat… aku takut, sendiri ku merasakan kesakitan dan air mata ini, siapa yang tahu? Bahkan…. Ah.. sudahlah, jelas tidak akan tahu, sendiri aku disini, sendiri aku merasakan sakitnya , sendiri aku merasakan luka ini, sendiri, sendiri aku dikegelapan ini, ihdinish shirotol mustqim


 _wanita akhir zaman_



Komentar

Postingan populer dari blog ini

HUKUM JUAL-BELI ORGAN

HUKUM MENERIMA WAKAF DARI ORANG KAFIR

HUKUM KB (KELUARGA BERENCANA) DITINJAU DARI TUJUAN PELAKSANAANNYA MENURUT PERSPEKTIF HUKUM ISLAM